Jumat, 28 Agustus 2015

Perkembangan Humas

Perkembangan  Humas


Oleh: Untung  Dwiharjo

Bab I

Pendahuluan


  1. Latar Belakang

Perkembangan hubungan masyarakat (humas) pada masa kini dirasakan semakin pesat dan  banyak dibutuhkan oleh berbagai lembaga di dunia. Tapi  sejak kapan humas ada hingga kinipun menjadi perdebatan. Diantara para ahli humas ternyata tidak ada kesamaan pendapat menganai sejak kapan awal mula dimulainya kegiatan yang sekarang dikenal sebagai hubungan masyarakat atau humas atau public relations yang disingkat PR.
Ada yang mengatakan bahwa humas sudah dimulai sejak Zaman Romawi dengan menunjuk pada pencanangan slogan opini publik yang berbunyi vox populi, vox dei, yang berarti ”suara rakyat suara Tuhan”. Ahli lain menyatakan bahwa humas dipraktekan sejak 1800 sebelum masehi ketika Mesopotamia, yang kini dikenal sebagai negara Irak, disebarkan selebaran kepada para petani, yang isinya menjelaskan bagaimana caranya menuai tanaman dengan baik.    
Istilah  humas (public relations) sendiri menurut  Roland E. Wolseley  dan Laurence R Campbel dalam bukunya, Exploring Journalisme, untuk pertama kali digunakan oleh Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat pada tahun 1807, tetapi tidak dalam pengertian secara konsepsional masa kini (Effendy, 2002: 1).
Meskipun terdapat perbedaan mengenai sejak kapan dimulainya praktik kehumasan, namun yang sama pendapatnya ialah bahwa humas merupakan bagian integral dari pemerintahan, dan gejala-gejalanya yang kemudian menjadi unsur-unsur penting bagi konsep humas diakui sudah ada sejak manusia ada. Gejala-gejala tersebut adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain, hasrat seseorang untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain, anjuran seorang pemimpin kepada pengikutnya, ajakan seorang penguasa kepada rakyatnya dan sebagainya ((Effendy, 2002: 2). Sekarang hampir semua lembaga yang ada dimasyarakat mulai dari  tingkat bawah sampai atas baik itu negeri maupun swasta menggunakan jasa humas demi mengembangkan lembaganya. Tidak terkecuali dalam pendidikan. Lalu bagaimana perkembangan humas dalam pendidikan?


BaB II
Pembahasan

  1. Perkembangan  Humas Di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Perkembangan humas di dunia secara kronologis dapat ditabelkan sebagai berikut:







Tabel Kronologis Perkembangan PR (humas) di Dunia
Abad ke-19 
:
PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmu pengetahuan dan teknologi
1865-1900    
:
Publik masih dianggap bodoh
1900-1918    
:
Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945     
:
Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925
:
Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928  
:
Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968     
:
Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968
:
Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis
1968-1979     
:
Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990     
:
Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang
:
  1. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasional
  2. membangun kerjasama secara lokal, nasional internasional
  3. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,  Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Sumber: Sri Rahayu H.,S.Sos, Kehumasan Sebuah Profesi Penting Bagi Perusahaan,
dalam http://ayoesr.files.wordpress.com/2007/12/pr.doc



  1. Perkembangan Humas dalam Pendidikan
Pendidikan menurut Onong Uchjana effendy (2002: 32) juga termasuk metode komunikasi, sebab jelas unsur-unsur yang dicakup olehnya, jelas pula proses yang dilangsungkannya.
Pendidikan dalam arti sempit adalah teknik komunikasi, suatu cara yang dilakukan berulang-ulang untuk membuat seseorang atau sekelompok orang memahami sesuatu lebih mendalam sehingga meningkat kecerdasannya.
Pendidikan dalam arti luas adalah metode komunikasi, suatu teknik komunikasi yang dilembagakan dan dikonseptualisasi secara metodologis dan sistematis untuk membuat sejumlah orang menjadi cerdas dan meningkat intelektualitasnya.
Pendidikan dalam arti luas diselenggarakan secara formal dan berjenjang oleh lembaga yang dinamakan sekolah, akademi, universitas dan lain sebagainya. Pendidikan sebagai teknik komunikasi kadang-kadang dilakukan oleh para pehumas untuk aspek-aspek tertentu dalam bidang kehumasan.  Uraian berikut mencoba meneropong perkembangan humas dalam pendidikan  di negera asal humas.
          
  1. Perkembangan Humas dalam Pendidikan di AS

Tidak dipungkiri perkembangan humas  secara modern berada di Amerika Serikat  sebagai tempat istilah itu lahir (Abdurrachman, 2001:15). Sehingga perkembangan humas  dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari negara tersebut. Karena dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap humas terutama perusahaan besar, timbul kebutuhan akan orang –orang yang memiliki pengetahuan khususnya dalam bidang itu.

Atas dasar itulah maka timbul pemikiran untuk mendidik para calon Publik Relation (PRO) dan memberikan pengetahuan pada mereka tentang dasar-dasar kepemimpinan dan pelaksanaan publik relations secara efektif  sebagai suatu profesi. Untuk mememnuhi kebutuhan itu didirikanlah fakultas-fakultas dan kejuruan humas di berbagai universitas.
            Dari kira-kira 76 perguruan tinggi yang memberikan mata pelajaran public relations (humas) di AS, diantaranya: Army Information School, Carlisle, Pa. Boston University, Colombia  University, Cornell University, Harvad University, University Of Illionis, Stanford University, University Of Wisconsin, Indiana University, State University of Iowa, New York University, Northwestern University, Princeton University, University of Soutthern California, Siracuse States Military Academy (Abdurhaman, 2001:23).
Bahkan dalam perkembangannya sekarang hampir 200 colleges (fakultas) dan Universitas menwarkan pendidikan PR atau program sarjana PR. Lebih banyak lagi yang memberikan kursus-kursus. Mayoritas program studi pada fakultas jurnalistik, peminat PR yang mendaftar menduduki rangking pertama atau kedua. Lembaga-lembaga pendidikan, kini mengakui perlu mendidik PR secara intensif (Soemirat & Ardianto, 2002:5).

Kurikulum yang disusun untuk para mahasiswa humas itu diantaranya meliputi ilmu pengetahuan tentang: Sosiologi, Psykologi, human and labor relations, radio, TV dan film productions, manajemen, advertising, reporting, public opinion, politik ekonomi, reseach method, propaganda dan publisitas. Berkat pendidikan yang diselenggarakan di perguruan tinggi itu, lahirlah publik relations spesialis dalam bidang internasional relations, pemerintahan, pendidikan, perbankan, perindustrian ringan dan berat, perdagangan dan sebagainya (Abdurrahman, 2001:24). 

Ternyata dalam perkembangan humas di AS mengalami banyak kemajuan pesat. Dalam suatu studi terhadap pejabat di eksekutif di  dari 200 organisasi di AS, Kanada, dan Inggris Raya, the value of Copmunication (nilai komunikasi) merupakan suatu hal penting dan profesi praktisi PR dihargai sangat tinggi. Di Amerika sendiri, PR adalah bisnis multi jutaan dollar dengan melibatkan 159 ribu profesional PR, berdasarkan catatan biro statistik Amerika  Serikat (Soemirat & Ardianto, 2002:4).

  1. Perkembangan Humas dalam Pendidikan di Indonesia
Perkembangan humas dalam  pendidikan di Indonesia mulai berkembang dengan dibukanya pendidikan atau jurusan yang mengajarkan tentang humas.  Di Universitas negeri seperti UI, UGM, UNAIR serta UNPAD  berdisi jurusan Komunikasi dan Kehumasan pada awal tahun 80-an. Kemudian diikuti oleh perguruan tinggi swasta di Indonesia. Perkembangan  humas semakin cepat dengan perubahan zaman dari Orde Baru menuju Reformasi dan perkembangan zaman yang memasuki era globalisasi dengan kemjuan teknologi informasi. 

Menurut Sri Rahayu H.,S.Sos, dalam makalahnya yang berjudul Kehumasan Sebuah Profesi Penting Bagi Perusahaan, mengatakan bahwa perkembangan ilmu dan profesi PR di Indonesia kini semakin pesat. Ini ditandai dengan banyaknya lembaga pendidikan PR dan sejumlah organisasi PR seperti Perhumas (Asosiasi PR di Indonesia), APPRI (Asosiasi Perusahaan PR di Indonesia), Bakohumas, Forum Humas BUMN, Forum Humas Perban-kan dan sebagainya. Bahkan untuk menambah atau memperluas wawasan bagi para PR ada lembaga pelatihan manajemen seperti IPPM, LM-UI, IMPM, dan sebagainya (Kasali, 1994: 35).
Bahkan di Indonesia sudah berdiri perusahaan PR  yang terkemuka: Diantaranya PT. Inti Pratama Manggara, PT. Madah Papanpara Rancang, PT. Ventura Perdana Utama, PT. Fortune Pramana Rancang, Eksekutif PR, PT. Citra Relata Mulia, inke Maris  & Asosiates, PT. DES Art, Ida sudoyo & Associates, GMT PR, serta Dikara Komunika (Kasali, 1994).    





Bab III
Simpulan

Sebagaimana di jelaskan pada paparan di atas terlihat bahwa perkembangan humas dalam pendidikan sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat. Dimana sekarang banyak berdiri universitas dan organisasi yang menyelenggarakan program kehumasan sehingga secara langsung ikut mendorong perkembangan humas secara lebih cepat.
Bahkan sekarang ini banyak lembaga-lembaga yang menggunakan jasa humas untuk menunjang laju perkembangan organisasi. Dimana hal ini turut serta berperan dalam perkembangan humas dalam pendidikan.
Apalagi dengan kemajuan teknologi yang demikian dasyat ini maka bisa menjadi daya dorong bagi perkembangan humas dalam pendidikan bisa lebih berkembang lagi  secara berlipat-lipat pada masa yang akan datang.   

***


Daftar Pustaka
1.               Onong Uchjana Effendi. Hubungan Masyarakat. Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002. 
2.               Oemi Abdurrahman. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2001.
3.               Soleh Soemirat & Elvinardo Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. PT.  . Remaja Rosdakarya. 2002.
4.               Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti. 1994

5.        Sri Rahayu H.,S.Sos, Kehumasan Sebuah Profesi Penting Bagi Perusahaan,
                  dalam http://ayoesr.files.wordpress.com/2007/12/pr.doc




Tidak ada komentar: