Media-Media Humas Dalam Pendidikan
Oleh: Untung dwiharjo
Bab 1
Pendahuluan
- Latar Belakang
Sekarang ini humas sudah banyak digunakan oleh berbagai
organisasi dan lembaga di hampir semua elemen di masyarakat. Hal itu menegaskan
bahwa hubungan masyarakat (humas) merupakan kegiatan melaksanakan hubungan
dengan publik di luar dan di dalam organisasi dengan jalan komunikasi. Sudah
tentu komunikasi yang dilakukan tidak sembarangan, melainkan dengan cara-cara
di sertai seni komunikasi tertentu yang
merupakan obyek komunikasi (Effendy.2002:18).
Pada masa sekarang ini alat untuk berkomunikasi berkembang
dengan cepat sehingga dibutuhkan sarana atau media yang modern pula dalam
komunikasi. Sehingga komunikasi yang dijalin akan semakin lancar. Menurut
Wilbur Scramm menampilkan apa yang disebut sebagai The
condition of success in communication, yakni kondisi yang harus
dipenuhi jika kita menginginkan agar pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.
Kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut: (1)
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian komunikan. (2) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama
mengerti. (3) pesan harus memperhatikan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. (4) pesan harus
menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi suatu
situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki (Effendy. 2000:41-42).
Dengan memperhatikan syarat tersebut jelaslah,
mengapa para ekspert kemunikator memulai dengan meneliti sedalam-dalamnya
tujuan kemunikan dan mengapa know your audience merupakan ketentuan
utama dalam kemunikasi. Sebabnya ialah karena penting sekali mengetahui: timing
yang tepat untuk suatu pesan, bahasa yang harus
digunakan agar pesan dapat dimengerti, sikap dan nilai yang harus
ditampilkan efektif , dan jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan.
Sehingga sebagaimana dikatakan Cultip dan Center dalam bukunya Effective
Public relations mengemukakan fakta fundamental yang perlu diingat oleh
komunikator:
a)
Bahwa
Komunikan terdiri dari orang-orang yang hidup, bekerja, dan bermain satu sama
lainnya dalam jaringan lembaga sosial.
b)
Bahwa
Komunikan itu membaca, mendengarkan, dan menonton keomunikasi yang menyajikan pandangan hubungan pribadi
yang mendalam
c) Bahwa tanggapan yang
diinginkan komunikator dari komunikan harus menguntungkan bagi komunikan, kalau
tidak, ia tidak akan memberikan tanggapan (Effendy. 2000:42-43)
Dengan memperhatikan uraian diatas. Maka bagi para
pengelola sekolah baik itu negeri maupun swasta
perlu mengenal berbagai media-media humas dalam pendidikan yang bisa
digunakan dalam rangka mendongkrak berjalannya proses pendidikan di sekolah.
Untuk keperluan makalah ini maka kami mengambil
pertanyaan media-media humas
pendidikan apa saja yang bisa digunakan sekolah?
Bab II
Pembahasan
- Perbedaan
Media Iklan dan Humas
Para pengelola sekolah terutama para praktisi
humas di sekolah, agar lebih secara tepat mengggunakan media-media humas
pendidikan di sekolah. Ada baiknya memahami terlebih dahulu perbedaan umum
antara media periklanan dan media humas, sehingga tidak dijumpai praktik di
lapangan yang tumpang tindih dan tidak tepat sasaran. Yang berakibat pada
mubazirnya anggaran sekolah. Perbedaan
keduanya bisa dilihat pada tabel
berikut:
Tabel
Perbedaan antara media Periklanan dan Media Publik Relation (humas)
Media Periklanan
|
Media Public Rel;ations (humas)
|
1. Iklan Display dan iklan baris pada surat
Kabar, majalah, jurnal dan lain-lain
|
1.Features, gambar/foto, kegiatan tertentu,
sejarah perusahaan, dan lain yang dibuat baik di media cetak intern maupun
ekstern
|
2. Iklan komersial, TV, bioskop dan video
|
2. Film dokumenter, film sponsor, slide, video,
berita televisi, dan lain sebagainya.
|
3. Iklan radio (jingle dan sound)
|
3. Wawancara yang direkam dan disiarkan oleg radio, wawancara per
telepon, dan lain sebagainya
|
4. Poster, papan reklame, dan media luar ruang
lainnya.
|
4. Poster dan media luar ruang, yang sifatnya
mendidik, memberi petunjuk
|
5. Brosur, booklet, katalog, dan lain-lain
|
5. Seminar konferensi, pembicara pada forum
tertentu, dan terkadang dikombinasikan dengan pertunjukan, penyajian slide,
dan pameran, serta pembagian laporan tahunan. Kunjungan
|
6. surat penawaran melalui direct mail
|
6. kunjungan kerja, kunjungan ke media massa
|
7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada
tujuan
|
7. Partisipasi pada berbagai peristiwa penting,
karnaval, pemberian penghargaan, sponsor untuk kegiatan tertentu.
|
8. Bentuk-bentuk
iklan khusus seperti tas belanja, balon udara dan lain-lain
|
8. Penekanan pada identitas perusahaan, seperti
desain arsitektur bangunan yang konsisten di setiap cabang, logo, warna ,
tipografi, seragam karyawan.
|
Sumber: Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hal. 146
Setelah mengetahui perbedaan antara media iklan
dengan media humas, maka diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas
bagaimana gambaran media iklan dan
media humas khususnya dalam bidang
pendidikan, khususnya di sekolah. Tentu saja yang terdapat pada media humas pendidikan
perlu dimodifasikasi apabila akan diterapkan pada dunia pendidikan terutama
sekolah.
- Media-Media
Humas Pendidikan
Berikut ini beberapa humas pendidikan yang bisa diterapkan
pada sekolah. Tentu saja penerapan masing-masing harus melihat kemampuan
sekolah. Dan untuk memudahkan media maka berikut ini akan dibagi menjadi dua
bagian besar.
1.Media-media Internal publik relation (humas)
di sekolah
Menurut
Griswold internal humas bertujuan agar karyawan mempunyai kegairahan kerja (Abdurrahman, 2001:34). Maka apabila diterapkan
pada sekolah bisa diterapkan untuk menjalin hubungan antara sesama guru agar
lebih akrab serta antara guru dengan kepala sekolah atau antara siswa dengan muridnya. Sehingga
terjalin komunikasi yang informatif dan kemunikatif. Untuk itu bisa ditempuh dengan media humas
sebagai berikut:
1). Tertulis, yaitu memnggunakan surat-surat,
papers, buletin, brosur dll.
2). Lisan, mengadakan brefing, rapat-rapat,
diskusi, ceramah.
3). Consellling: Menyediakan beberapa anggota staf
yang telah mendapat latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat kepada
para karyawan (guru), turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka, atau
mendiskusikan bersama-sama.
2. Media-Exsternal Public Relations
(humas) di sekolah
Salah satu tujuan eksternal Public Relations
adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang yang diluar badan/instansi
hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu (.Abdurrahman,
2001:38).
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
eksternal Public Relations atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian,
dan kepercayaan publik luar (eksternal public) menciptakan kesediaan kerja sama
dari publik, adalah:
- Menilai
sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai dan
metode yang digunakan.
- Memberi
advies dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan humas menganai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan
dan lain dll.
- Memberikan
penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap informed tentang
aktifitas dan perkembangan badan itu
- Menyusun
staf yang efektif untuk bagian itu.
Komunikasi dengan eksternal
publik dapat diselenggarakan diantaranya dengan:
- Persoanal
contac (Kontak Pribadi)
Unsur penting dalam hubungan
ini adalah adalah perlakuan terhadap perorangan-perorangan yang berhubungan
dengan badan/instansi.
- Press
release
Dalam menyiapkan press relase
hendaknya diperhatikan soal-soal teknis mengenai penyususnan dan pengetikan
pesan dan distribusinya. Biasanya press release diberikan kepada wartawan untuk
bahan pemberitahuan akan suatu kegiatan suatu media untuk bisa dimuat di media.
- Press
Relations
Press relations ini adalah
berhubungan dengan jalinan hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil
surat-surat kabar, majalah-majalah, kolomnis, penulis feature, pemimpin radio
dan televisi.
d. Press Conference &
Press Breifings
Dalam
keadaan tertentu dan mengenai pengumuman tertentu, dianjurkan untuk menyelenggarakan pers conference dari
pada hanya press relase saja. Press conference ini hanya diselenggarakan bila ada peristiwa-peristiwa
penting saja di suatu instansi./badan.
Instansi dapat mengadakan press conference atas dasar inisiatrifnya sendiri
atau atas permintaan wakil pers sendiri.
- Radio
dan Televisi
Pemanfaatan radio televisi bagi media humas
pendidikan di sekolah saat ini agak
mengalami kemajuan dimana banyak sekolah mulai muncul pemberitaannya di kedua media itu. Apalagi media tersebut
sekarang banyak dijumpai ditiap rumah masyarakatnya khususnya media televisi.
- Film
Filme dapat berupa filem
dokumentasi, atau hiburan, yang berisi informasi-informasi, pendidikan, dan
sebagainya. Menurut hemat kami film ini bisa berupa film kegiatan sekolah atau
prestasi sekolah sehingga menibulkan
motivasi bagi yang melihatnya. Sepertinya hal film Laskar Pelangi yang sekarang banyak diputar dan
ternyata meledak penontonya. (Abdurrahman, 2001:40-44).
- Penyelenggaraan
Pameran
Pamaren atau exhibition
merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat
informatif dan persuasif. Karena publik pengunjung pameran akan melihat,
mendengar, meraba, mencium bahkan mungkin mencoba benda-benada yang dipamerkan.
Efektifitas pameran karena ialah karena pada sarana komunikasi itu publik dapat
menyaksikan peragaan proses tertentu, dapat bertanya sepuas hati (Effendy.
2002:140-141). Dalam konteks sekolah misalnya pihak sekolah dapat mengikuti
pameran pendidikan misalnya untuk tingkat regional. nasional dan kalau
memungkinkan tingkat Internasional sehingga dikenal oleh masyarakat luas.
- Pembuatan
Poster
Dalam kehidupan manusia yang
semakin modern, sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang,
poster sebagai sarana komunikasi semakin penting perananya. Kenyataan ini
tampak dikota-kota besar yang secara meraksasa menjulang, poster berwarna-warni
dan beraneka ragam di malam hari sungguh meriah dan mempesona (Effendy.
2000:149). Dalam hal ini pihak sekolah bisa membuat poster misalnya berupa
poster sapnduk, poster tranposat yang dipasang di tempat umum seperti kerata
api stasiun. Misalnya tentang siswanya yang berprestasi.
- Internet
(Media Intra-Ekstra Humas)
Kini dunia humas mengalami
jaman keemasan, karena teknologi internet ini telah membawa praktisi mampu
mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak lain,
seperti redaksi atau wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai
penjaga gawang pesan komunikasi dan melakukan penyensoran terhadap pesan
informasi humas bagi khalayak (publik).
Beberapa diantaranya yang bisa
dilakukan praktisi PR melalui penggunaan internet:
i)
PR
harus menyadari bahwa khalayak/publik dapat mengakses semua press release atau
news release yang dikirimkan melalui internet atau server, dengan menggunakan
kata-kata yang mudah dicari dan dipahami khalayak.
ii)
Publik dapat mengakses press
Release dalam home page yang ada world wide web (bila perusaahaan itu memiliki
home page)
iii)
PR dapat membuat mailing list dari
publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan
Press release kepada publiknya kotak e-mail.
Kuentungan PR dalam
menggunakan internet: (a) informasi cepat sampai pada publik. (b) Bagi PR,
internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana
penyebaran informasi dan promosi. (c) Siapapun dapat mengakses internet. (d) tidak
terbatas oleh ruang dan waktu. (e) Internet dapat membuka kesempatan melakukan
hubungan komuniksi dalam bidang pemasaran secara langsung (Soemirat &
Ardianto, 2002: 191-192).
Selain yang disebutkan di atas,
media-media humas pendidikan dalam
sekolah, sebenarnya masih banyak yang lain untuk menyebarluaskan informasi dan
mengadakan hubungan dengan publik. Diantaranya dengan menggunakan kartu pos
bergambar kalender, telepon, atau
mungkin dengan menggunakan SMS lewat ponsel kepada khalayak. Menurut Oemi
Abdurrahman (2001:44) untuk menggunakan
salah-satu media di atas, para praktisi humas harus memikirkan efektifitasnya.
Oleh karena itu harus mempunyai pengetahuan tentang media komunikasi hingga ia
dapat memilihnya mana yang tepat.
Menurut hemat kami pemilihan
media-media humas pendidikan kehususnya di sekolah juga perlu memperhatikan hal
tersebut sehingga media yang digunakan dapat tepat sasaran.
Bab III
Simpulan
Dari uraian yang dijelaskan di
atas terlihat bahwa banyak media humas
pendidikan yang tersedia bagi para praktisi humas di sekolah. Tentu saja
pilihan bagi pihak sekolah tergantung pada sasaran yang ingin di capai serta
dana yang tersedia.
Bagi sekolah idealnya bisa
menggunakan lebih dari satu media humas
pendidikan atau menggabungkan satu dengan yang lain sehingga daya jangkau dan
efektifitasnya lebih bisa meluas.
Ke depan dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju maka membuka kreatifitas bagi para praktisi
humas untuk menggunakan media-media humas pendidikan selain yang dipaparkan di atas.
Tentu saja semunya kembali ke
pada itikad baik pihak sekolah untuk menggunakan media-media humas pendidikan
secara lebih profesional dan lebih maju lagi
dimasa yang akan datang.
***
Daftar Pustaka
- Soleh
Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung.
PT. Remaja Rosdakarya.2002
- Onong
Uchjana Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. PT. Citra
Adtya Bakti. 2000
- Onong
Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat: suatu studi Komunikologis. Bandung.
PT. Citra Adtya Bakti. 2000
- Rhenald
Kasali. Manajemen Publik Relations: Konsep dan aplikasinya Di Indonesia.
Jakarta. PT. Grafiti. 1994
- Oemi
Abdurrachman. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar