Jumat, 28 Agustus 2015

Media-Media Humas Dalam Pendidikan

Media-Media Humas Dalam Pendidikan
Oleh: Untung dwiharjo

Bab 1
Pendahuluan

  1. Latar Belakang


            Sekarang ini  humas sudah banyak digunakan oleh berbagai organisasi dan lembaga di hampir semua elemen di masyarakat. Hal itu menegaskan bahwa hubungan masyarakat (humas) merupakan kegiatan melaksanakan hubungan dengan publik di luar dan di dalam organisasi dengan jalan komunikasi. Sudah tentu komunikasi yang dilakukan tidak sembarangan, melainkan dengan cara-cara di sertai seni  komunikasi tertentu yang merupakan obyek komunikasi (Effendy.2002:18).
Pada masa sekarang ini alat untuk berkomunikasi berkembang dengan cepat sehingga dibutuhkan sarana atau media yang modern pula dalam komunikasi. Sehingga komunikasi yang dijalin akan semakin lancar. Menurut Wilbur Scramm menampilkan apa yang disebut sebagai  The  condition of success in communication, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar pesan membangkitkan tanggapan  yang kita kehendaki.
Kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut: (1) Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. (2) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. (3) pesan harus memperhatikan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. (4) pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi suatu situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki (Effendy. 2000:41-42).     
Dengan memperhatikan syarat tersebut jelaslah, mengapa para ekspert kemunikator memulai dengan meneliti sedalam-dalamnya tujuan kemunikan dan mengapa know your audience merupakan ketentuan utama dalam kemunikasi. Sebabnya ialah karena penting sekali mengetahui: timing yang tepat untuk suatu pesan, bahasa yang harus  digunakan agar pesan dapat dimengerti, sikap dan nilai yang harus ditampilkan efektif , dan jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan.
Sehingga sebagaimana dikatakan  Cultip dan Center dalam bukunya Effective Public relations mengemukakan fakta fundamental yang perlu diingat oleh komunikator:
a)      Bahwa Komunikan terdiri dari orang-orang yang hidup, bekerja, dan bermain satu sama lainnya dalam jaringan lembaga sosial.
b)      Bahwa Komunikan itu membaca, mendengarkan, dan menonton keomunikasi  yang menyajikan pandangan hubungan pribadi yang mendalam
c) Bahwa tanggapan yang diinginkan komunikator dari komunikan harus menguntungkan bagi komunikan, kalau tidak, ia tidak akan memberikan tanggapan (Effendy. 2000:42-43)  

Dengan memperhatikan uraian diatas. Maka bagi para pengelola sekolah baik itu negeri maupun swasta  perlu mengenal berbagai media-media humas dalam pendidikan yang bisa digunakan dalam rangka mendongkrak berjalannya proses pendidikan di sekolah. Untuk keperluan makalah ini maka kami mengambil  pertanyaan media-media humas  pendidikan apa saja yang bisa digunakan sekolah?

Bab II
Pembahasan

  1. Perbedaan Media Iklan dan Humas

Para pengelola sekolah terutama para praktisi humas di sekolah, agar lebih secara tepat mengggunakan media-media humas pendidikan di sekolah. Ada baiknya memahami terlebih dahulu perbedaan umum antara media periklanan dan media humas, sehingga tidak dijumpai praktik di lapangan yang tumpang tindih dan tidak tepat sasaran. Yang berakibat pada mubazirnya anggaran sekolah.  Perbedaan keduanya  bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel  Perbedaan antara media Periklanan dan Media Publik Relation (humas)
Media Periklanan
Media Public Rel;ations (humas)
1. Iklan Display dan iklan baris pada surat Kabar, majalah, jurnal dan lain-lain
1.Features, gambar/foto, kegiatan tertentu, sejarah perusahaan, dan lain yang dibuat baik di media cetak intern maupun ekstern
2. Iklan komersial, TV, bioskop dan video
2. Film dokumenter, film sponsor, slide, video, berita televisi, dan lain sebagainya.
3. Iklan radio (jingle dan sound)
3. Wawancara yang direkam dan disiarkan oleg radio, wawancara per telepon, dan lain sebagainya
4. Poster, papan reklame, dan media luar ruang lainnya.
4. Poster dan media luar ruang, yang sifatnya mendidik, memberi petunjuk
5. Brosur, booklet, katalog, dan lain-lain
5. Seminar konferensi, pembicara pada forum tertentu, dan terkadang dikombinasikan dengan pertunjukan, penyajian slide, dan pameran, serta pembagian laporan tahunan. Kunjungan
6. surat penawaran melalui direct mail
6. kunjungan kerja, kunjungan ke media massa
7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan
7. Partisipasi pada berbagai peristiwa penting, karnaval, pemberian penghargaan, sponsor untuk kegiatan tertentu.
8. Bentuk-bentuk  iklan khusus seperti tas belanja, balon udara dan lain-lain
8. Penekanan pada identitas perusahaan, seperti desain arsitektur bangunan yang konsisten di setiap cabang, logo, warna , tipografi, seragam karyawan.
Sumber: Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hal. 146

Setelah mengetahui perbedaan antara media iklan dengan media humas, maka diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas bagaimana gambaran media iklan  dan media  humas khususnya dalam bidang pendidikan, khususnya di sekolah. Tentu saja yang terdapat pada media humas pendidikan perlu dimodifasikasi apabila akan diterapkan pada dunia pendidikan terutama sekolah. 

  1. Media-Media Humas Pendidikan

Berikut ini beberapa humas pendidikan yang bisa diterapkan pada sekolah. Tentu saja penerapan masing-masing harus melihat kemampuan sekolah. Dan untuk memudahkan media maka berikut ini akan dibagi menjadi dua bagian besar.
1.Media-media Internal publik relation (humas) di sekolah
 Menurut Griswold internal humas bertujuan agar karyawan mempunyai kegairahan kerja  (Abdurrahman, 2001:34). Maka apabila diterapkan pada sekolah bisa diterapkan untuk menjalin hubungan antara sesama guru agar lebih akrab serta antara guru dengan kepala sekolah atau  antara siswa dengan muridnya. Sehingga terjalin komunikasi yang informatif dan kemunikatif.  Untuk itu bisa ditempuh dengan media humas sebagai berikut:  
1). Tertulis, yaitu memnggunakan surat-surat, papers, buletin, brosur dll.
2). Lisan, mengadakan brefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah.
3). Consellling: Menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapat latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat kepada para karyawan (guru), turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka, atau mendiskusikan bersama-sama.

2. Media-Exsternal Public Relations (humas) di sekolah
Salah satu tujuan eksternal Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang yang diluar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu (.Abdurrahman, 2001:38).
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal Public Relations atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian, dan kepercayaan publik luar (eksternal public) menciptakan kesediaan kerja sama dari publik, adalah:
  1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai dan metode yang digunakan.
  2. Memberi advies dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan humas menganai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan dan lain dll.
  3. Memberikan penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap informed tentang aktifitas dan perkembangan badan itu
  4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.

Komunikasi dengan eksternal publik dapat diselenggarakan diantaranya dengan:
  1. Persoanal contac (Kontak Pribadi)
Unsur penting dalam hubungan ini adalah adalah perlakuan terhadap perorangan-perorangan yang berhubungan dengan badan/instansi.

  1. Press release
Dalam menyiapkan press relase hendaknya diperhatikan soal-soal teknis mengenai penyususnan dan pengetikan pesan dan distribusinya. Biasanya press release diberikan kepada wartawan untuk bahan pemberitahuan akan suatu kegiatan suatu media untuk bisa dimuat di media.
  1. Press Relations
Press relations ini adalah berhubungan dengan jalinan hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil surat-surat kabar, majalah-majalah, kolomnis, penulis feature, pemimpin radio dan televisi.
d. Press Conference & Press Breifings       
      Dalam keadaan tertentu dan mengenai pengumuman tertentu, dianjurkan  untuk menyelenggarakan pers conference dari pada hanya press relase saja. Press conference ini hanya diselenggarakan bila ada peristiwa-peristiwa penting saja  di suatu instansi./badan. Instansi dapat mengadakan press conference atas dasar inisiatrifnya sendiri atau atas permintaan wakil pers sendiri.
  1. Radio dan Televisi
Pemanfaatan radio televisi bagi media humas pendidikan di sekolah  saat ini agak mengalami kemajuan dimana banyak sekolah mulai muncul pemberitaannya di  kedua media itu. Apalagi media tersebut sekarang banyak dijumpai ditiap rumah masyarakatnya khususnya media televisi.
  1. Film
Filme dapat berupa filem dokumentasi, atau hiburan, yang berisi informasi-informasi, pendidikan, dan sebagainya. Menurut hemat kami film ini bisa berupa film kegiatan sekolah atau prestasi sekolah sehingga  menibulkan motivasi bagi yang melihatnya. Sepertinya hal film Laskar Pelangi yang sekarang banyak diputar dan ternyata meledak penontonya. (Abdurrahman, 2001:40-44).
  1. Penyelenggaraan Pameran
Pamaren atau exhibition merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan persuasif. Karena publik pengunjung pameran akan melihat, mendengar, meraba, mencium bahkan mungkin mencoba benda-benada yang dipamerkan. Efektifitas pameran karena ialah karena pada sarana komunikasi itu publik dapat menyaksikan peragaan proses tertentu, dapat bertanya sepuas hati (Effendy. 2002:140-141). Dalam konteks sekolah misalnya pihak sekolah dapat mengikuti pameran pendidikan misalnya untuk tingkat regional. nasional dan kalau memungkinkan tingkat Internasional sehingga dikenal oleh masyarakat luas.
  1. Pembuatan Poster
Dalam kehidupan manusia yang semakin modern, sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, poster sebagai sarana komunikasi semakin penting perananya. Kenyataan ini tampak dikota-kota besar yang secara meraksasa menjulang, poster berwarna-warni dan beraneka ragam di malam hari sungguh meriah dan mempesona (Effendy. 2000:149). Dalam hal ini pihak sekolah bisa membuat poster misalnya berupa poster sapnduk, poster tranposat yang dipasang di tempat umum seperti kerata api stasiun. Misalnya tentang siswanya yang berprestasi.

    1. Internet (Media Intra-Ekstra Humas)
Kini dunia humas mengalami jaman keemasan, karena teknologi internet ini telah membawa praktisi mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak lain, seperti redaksi atau wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai penjaga gawang pesan komunikasi dan melakukan penyensoran terhadap pesan informasi humas bagi khalayak (publik).
Beberapa diantaranya yang bisa dilakukan praktisi PR melalui penggunaan internet:  
i)                    PR harus menyadari bahwa khalayak/publik dapat mengakses semua press release atau news release yang dikirimkan melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami khalayak.
ii)                  Publik dapat mengakses press Release dalam home page yang ada world wide web (bila perusaahaan itu memiliki home page)
iii)                 PR  dapat membuat mailing list dari publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan Press release kepada publiknya kotak e-mail.
Kuentungan PR dalam menggunakan internet: (a) informasi cepat sampai pada publik. (b) Bagi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi. (c) Siapapun dapat mengakses internet. (d) tidak terbatas oleh ruang dan waktu. (e) Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komuniksi dalam bidang pemasaran secara langsung (Soemirat & Ardianto, 2002: 191-192).

Selain yang disebutkan di atas, media-media  humas pendidikan dalam sekolah, sebenarnya masih banyak yang lain untuk menyebarluaskan informasi dan mengadakan hubungan dengan publik. Diantaranya dengan menggunakan kartu pos bergambar kalender, telepon, atau  mungkin dengan menggunakan SMS lewat ponsel kepada khalayak. Menurut Oemi Abdurrahman (2001:44)  untuk menggunakan salah-satu media di atas, para praktisi humas harus memikirkan efektifitasnya. Oleh karena itu harus mempunyai pengetahuan tentang media komunikasi hingga ia dapat memilihnya mana yang tepat.
Menurut hemat kami pemilihan media-media humas pendidikan kehususnya di sekolah juga perlu memperhatikan hal tersebut sehingga media yang digunakan dapat tepat sasaran.   

Bab III
Simpulan

Dari uraian yang dijelaskan di atas  terlihat bahwa banyak media humas pendidikan yang tersedia bagi para praktisi humas di sekolah. Tentu saja pilihan bagi pihak sekolah tergantung pada sasaran yang ingin di capai serta dana yang tersedia.
Bagi sekolah idealnya bisa menggunakan lebih dari satu media humas  pendidikan atau menggabungkan satu dengan  yang lain sehingga daya jangkau dan efektifitasnya lebih bisa meluas.
Ke depan dengan perkembangan teknologi yang semakin  maju  maka membuka kreatifitas bagi para praktisi humas untuk menggunakan media-media humas pendidikan selain  yang dipaparkan di atas.
Tentu saja semunya kembali ke pada itikad baik pihak sekolah untuk menggunakan media-media humas pendidikan secara lebih profesional dan lebih maju lagi  dimasa yang akan datang.
  

***



Daftar Pustaka

    1. Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.2002
    2. Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2000 
    3. Onong Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat: suatu studi Komunikologis. Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2000     
    4. Rhenald Kasali. Manajemen Publik Relations: Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. Jakarta. PT. Grafiti. 1994
    5. Oemi Abdurrachman. Dasar-Dasar Public Relations.  Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2001
  
   



Tidak ada komentar: